tag:blogger.com,1999:blog-60186750148007995112024-02-08T12:46:59.085-08:00gyanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/06612280292461296671noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-6018675014800799511.post-21538464069718361452014-05-12T19:41:00.000-07:002014-05-12T19:41:00.242-07:00CARA KERJA RANGKAIAN POWER SUPPLY<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; margin: 20px 0px 0px; position: relative;">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></h3>
<div class="post-header" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.6; margin: 0px 0px 1em;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-899825034229025541" itemprop="description articleBody" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px; position: relative; width: 650px;">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="margin: 20px 0px 0px; position: relative;">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></h3>
<div class="post-header" style="line-height: 1.6; margin: 0px 0px 1em;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-3617763649628354714" itemprop="description articleBody" style="line-height: 18.200000762939453px; position: relative; width: 490px;">
<h1 class="entry-title" style="margin: 0px; position: relative;">
</h1>
<span style="background-color: black; color: white;"><img alt="" class="aligncenter" height="300" src="http://peterdraw.files.wordpress.com/2011/07/power-supply.jpg?w=300&h=300" title="CARA KERJA RANGKAIAN POWER SUPPLY" width="300" /><br /></span><div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Catudaya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah arus listrik bolak-balik (alternating current / AC) menjadi arus listrik searah (direct current / DC).<a name='more'></a></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Dalam kehidupan sehari-hari. sumber tegangan dari PLN adalah tegangan AC,<a href="" name="more"></a>dimana tegangan ini akan bergerak naik-turun dari 220 volt AC menjadi -220 volt AC selama 50 kali dalam 1 detik secara sinusoidal. Itulah makanya sering kita lihat pada stiker spesifikasi alat elektronik adalah 220 VAC / 50 Hz. Saking cepatnya tegangan AC ini bergerak, kita sampai tidak melihat pergerakannya, itu dibuktikan dengan lampu dirumah kita yang selalu menyala bila lampu tersebut dinyalakan, padahal lampu tersebut sebenarnya nyala-mati-nyala-mati selama 50 kali / detik.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Banyak peralatan listrik yang dapat beroperasi bila langsung terhubung dengan stop kontak rumah kita seperti : Oven, setrika, lampu, dll. Berarti peralatan listrik tersebut memang membutuhkan tegangan 220 VAC.</span></div>
<span style="background-color: black; color: white;">Namun ada juga peralatan listrik yang membutuhkan tegangan DC dimana tegangan yang dibutuhkan harus stabil atau tidak naik-turun seperti AC. Peralatan listrik ini diantaranya TV, DVD player, Tape, Radio, dll. Untuk mendapatkan tegangan DC, kita dapat menggunakan adaptor / power supply , batu baterai, aki, dll.</span><div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Mungkin Anda bertanya, ”TV dirumah saya langsung terhubung ke stop kontak (PLN) kok, berarti kan tegangan yang masuk adalah 220 VAC ?”.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Anda benar sekali, elektronik seperti TV, DVD player, dll memang langsung terhubung dengan stop kontak PLN yang berarti mendapatkan tegangan 220 VAC. Tapi bila Anda melihat isi didalam TV, DVD player, dll.maka akan Anda temui sebuah modul power supply / adaptor, dimana fungsi modul ini adalah mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Namun tidak semua peralatan elektronik yang membutuhkan tegangan DC memiliki modul power supply didalamnya. Misalnya saja, mungkin Anda memiliki / setidaknya pernah melihat sebuah laptop, dimana laptop ini untuk bekerja tanpa baterai harus terhubung ke suatu kotak hitam, baru kemudian kotak hitam tersebut terhubung ke stop kontak PLN. Nah, Kotak hitam itulah sebenarnya power supply / adaptor.</span></div>
<span style="background-color: black; color: white;">Sekarang coba Anda perhatikan panel belakang dari komputer desktop di depan Anda saat ini, apakah di bagian atas terdapat kipas exhaust ? Nah, itulah power supply dari komputer Anda. Komputer biasanya membutuhkan tegangan 5 VDC dan 12 VDC, sedangkan tegangan dari PLN adalah 220 VAC, nah inilah tugas dari power supply / adaptor untuk mengubahnya.</span><div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">//</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Mari kita pelajari sebuah modul power supply / adaptor !!!</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Secara prinsip rangkaian power supply adalah menurunkan tegangan AC -> menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC -> Menstabilkan tegangan DC, yang terdiri atas transformator, dioda dan kapasitor/condensator.</span></div>
<h5 align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Menurunkan Tegangan – dengan komponen Transformator</span></h5>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Tranformator biasanya berbentuk kotak dan terdapat lilitan-lilitan kawat email didalamnya. Tugas dari komponen ini adalah untuk menaikkan atau menurunkan tegangan AC sesuai kebutuhan. Kita lihat lagi komputer di depan Anda, komputer di depan Anda membutuhkan tegangan sekitar 5 VDC dan 12 VDC. Nah, transformator merupakan komponen terbaik untuk menurunkan tegangan PLN dari 220 VAC menjadi 15 VAC. Mengapa 15 VAC ?! karena kebutuhan komputer ada yang 12 VDC, jadi kita harus menyiapkan tegangan lebih tinggi dari 12 VDC. Ingat bahwa komponen ini hanya menurunkan tegangan AC, jadi setelah tegangan PLN 220 VAC diturunkan menjadi 12 V, maka sifat dari 12 V ini masih AC dan belum DC.</span></div>
<h5 align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Penyearah (Rectifier)- dengan komponen Dioda</span></h5>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Setelah tegangan PLN diturunkan menjadi 15 VAC, maka saatnya untuk mengubah sifat AC menjadi DC. Tugas ini dilakukan oleh rangkaian penyearah dengan komponen dioda. Perhatikan kedua gambar berikut, dimana Gambar 1 adalah gambar gelombang AC yang masih bolak-balik, sedangkan Gambar 2 adalah gambar dimana gelombang negatif akan dibuang / tidak dilewatkan.</span></div>
<div align="center">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span><div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Ada 2 jenis rangkaian penyearah, yaitu setengah gelombang (half wave) dan gelombang penuh (full wave).</span></div>
<div align="justify">
<b><span style="background-color: black; text-decoration: underline;"><span style="color: white;">Penyearah setengah gelombang (halfwave rectifier)</span></span></b></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Seperti namanya, rangkaian ini hanya memotong setengah periode saja. Jadi perhatikan Gambar 1 dan 2 lagi. pada Gambar 2 terlihat bahwa fase negatif akan dihilangkan atau tidak dilewatkan, sehingga nantinya hanya fase positif saja yang akan dilewatkan. Ingat bahwa maksud dari kata “searah” disini adalah <span style="text-decoration: underline;">sama fasenya</span>, jika hanya fase positif saja yang dilewatkan maka gelombang tersebut dinamakan searah, dan jika hanya fase negetif saja yang dilewatkan, gelombang tersebut dinamakan searah juga. Jadi, persepsi kata “searah” berarti hanya fase positif atau fase negatif saja yang dilewatkan.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Jika sebelum disearahkan, gelombang bergerak dari puncak positif ke puncak negatif, maka sekarang gelombang bergerak dari puncak positif ke nol.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Bentuk dasar rangkaian penyearah setengah gelombang seperti terlihat pada gambar 3. Beban yang membutuhkan sumber tenaga listrik searah diwakili oleh resistor. Sebuah dioda diletakkan seri atau berderet dengan beban sehingga arus listrik hanya mengalir ke satu arah saja.</span></div>
<div align="center">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span><div align="center">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
</div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Gambar 4 menunjukkan apa yang terjadi dalam circuit selama periode setengah gelombang positip dari arus listrik bolak-balik. Anoda dari Katoda memperoleh gelombang positip, akibatnya dioda konduksi, arus listrik mengalir melalui beban. Pada beban timbul tegangan positip setengah gelombang. Jalannya arus listrik dari negatip AC menuju beban, dari beban menuju ke katoda dioda dan kembali ke terminal positip AC.</span></div>
<div align="center">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span><div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Gambar 5 menunjukkan setengah gelombang sinus berikutnya dari AC. Di sini anoda D1 menerima tegangan negatip akibatnya dioda menyumbat sehingga arus listrik tidak dapat mengalir dan pada beban tidak timbul tegangan.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Ingat bahwa ada dua lubang pada stop kontak rumah Anda, salah satu lubang disebut “live” dimana lubang inilah yang mengalirkan listrik, sedangkan lubang satunya adalah ”ground” atau netral. Saat fase positif, yaitu dimana “live” mengalirkan tegangan +220 VAC maka “ground” akan menjadi negatifnya, sedangkan saat “live” mengalirkan tegangan -220VAC, maka “ground” akan menjadi positifnya. Ingat bahwa arus listrik mengalir bila terdapat perbedaan potensial, dan selalu mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah (hukum conventional current – adalah hukum yang menyatakan bahwa arus mengalir dari kutub positif ke kutub negatif, padahal yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu hukum electron current)</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Dari gambar 1,2, dan 3 jelas bahwa pada rangkaian penyearah setengah gelombang arus listrik AC diubah menjadi arus pulsa DC. Sudah barang tentu arus listrik pulsa DC tidak sesuai sebagai sumber energi bagi kebanyakan alat elektronik dikarenakan tidak stabil yaitu bergerak naik kemudian turun menjadi nol, dst (masih bergelombang sinus yang tidak sempurna). Yang dibutuhkan alat elektronik adalah arus listrik DC yang rata dan stabil. Rangkaian penyearah setengah gelombang hanyalah merupakan prinsip dasar catudaya. Pada paragraf berikutnya akan diketahui pengembangan dari halfwave ini yaitu penyearah gelombang penuh (fullwave) dan penyearah jembatan (bridge).</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><b><span style="text-decoration: underline;">Penyearah gelombang penuh (fullwave rectifier)</span></b>.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Kelemahan dari halfwave rectifier adalah arus listrik yang mengalir ke beban hanya separuh dari setiap satu cycle. Hal ini akan menyulitkan dalam proses filtering (penghalusan). Untuk mengatasi kelemahan ini adalah penyearah gelombang penuh.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Rangkaian dasar penyearah gelombang penuh seperti terlihat pada gambar. Menggunakan dua dioda dan satu center tape transformer. Jika titik tengah transformer ditemukan maka tegangan di kedua ujung lilitan sekunder berlawanan fasa 180 derajat. Jadi ketika misalnya tegangan dititik A mengayun kearah positip diukur dari titik tengah lilitan sekunder maka tegangan dititik B mengayun ke arah negatif diukur dari titik yang sama. Mari kita lihat prinsip kerja penyearah gelombang penuh ini.Gambar A menunjukkan ketika anoda D1 mendapat tegangan positip, Anoda D2 mendapat tegangan negatip.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Pada kedudukan ini hanya D1 saja yang konduksi atau terhubung singkat. Arus listrik mengalir dari titik tengah sekunder melalui beban, kemudian melalui D1 dan kembali ketitik tengah melalui lilitan atas sekunder.<br />Da hal ini D1 berfungsi seperti saklar atau switch yang menutup sehingga arus listrik mengalir melalui beban disaat perioda positip dari gelombang sinus AC. Gambar B menunjukkan apa yang terjadi selama setengah periode berikutnya ketika polaritas berganti.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Anoda D1 mengayun kearah negatip sementara anoda D2 mengayun kearah positip. Akibatnya D1 menyumbat, sebaliknya D2 konduksi atau terhubung singkat. Pada keadaan ini arus listrik mengalir dari titik setengah sekunder melalui beban dan D2 kembali ketitik tengah setelah melalui lilitan bawah sekunder. Perhatikan bahwa dalam rangkaian penyearah gelomang arus listrik mengalir sepanjang satu perioda. Sedangkan dalam rangkaian penyearah setengah gelombang arus listrik hanya mengalir selama setengah perioda saja. Jadi penyearah gelombang penuh (fullwave rectifier) lebih baik dari penyearah setengah gelombang (halfwave rectifier).</span></div>
<div align="justify">
<b><span style="background-color: black; text-decoration: underline;"><span style="color: white;">Penyearah type jembatan (bridge rectifier)</span></span></b></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Rangkaian dasar penyearah type jembatan seperti terlihat pada gambar. Terdiri atas satu transformer dan 4(empat) dioda yang disusun sedemikian rupa sehingga arus listrik hanya mengalir kesatu arah saja melalui beban. Circuit ini tidak memerlukan sekunder bersenter tapi sebagaimana pada rangkaian penyearah gelombang penuh. Bahkan transformator tidak diperlukan jika tegangan DC yang dibutuhkan relatif sama dengan tegangan jaringan PLN, misalnya. Artinya titik A dan B dapat dihubungkan langsung dengan jaringan yang tersedia di rumah.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Transformator digunakan bila tegangan DC yang dibutuhkan lebih kecil atau lebih besar dari tegangan jaringan. Selain itu adakalanya transformator digunakan sebagai isolator antara tegangan jaringan dengan tegangan rangkaian.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Gambar A menunjukkan jalannya aliran arus listrik selama periode positip AC (sine wave). D1 an D2 konduksi. Arus listrik mengalir dari ujung lilitan bawah sekunder melalui beban, D1, D2, dan kembali ke lilitan bawah sekunder.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Setengah perioda berikut polaritas sinewave berganti seperti terlihat pada gambar B. Ujung lilitan atas sekunder sekarang menjadi negatip, ujung lilitan bawah menjadi positif.D3 dan D4 konduksi. Pada kedudukan ini arus listrik mengalir dari ujung lilitan atas sekunder melalui beban, D3, D4 dan kembali lilitan bawah sekunder. Dari gambar A dan B nampak jelas arus listrik yang mengalir melalui beban selalu dalam arah yang sama.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<h5 align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Filtering (penghalusan).</span></h5>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Sebagaimana telah kita lihat pada bab sebelumnya bahwa arus listrik DC yang keluar dari dioda masih berupa deretan pulsa-pulsa. Tentu saja arus listrik DC semacam ini tidak cocok atau tidak dapat digunakan oleh perangkat elektronik apapun.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Untuk itu perlu dilakukan suatu cara filtering agar arus listrik Dc yang masih berupa deretan pulsa itu menjadi arus listrik DC yang halus/ rata. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya dengan C filter, RC filter dan LC filter.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Pada bab berikut hanya akan dibahas C filter (basic). Sedangkan RC maupun LC filter merupakan pengembangan C filter yang fungsinya lebih menghaluskan tegangan output dioda. Capacitor sebagai filter.<br />Filtering atau penghalusan yang paling sederhana ialah dengan menggunakan capacitor yang dihubungkan seperti terlihat pada gambar. Tegangan input rata-rata (average) 115 volt. Tegangan puncak 162 volt. mari kita lihat apa yang terjadi ketika suatu capasitor ditambahkan pada output dioda. Pada saat anoda D1 mendapat pulsa positip, D1 langsung konduksi dan capacitor mulai mengisi. Ketika capacitor telah mencapai tegangan puncak D1 menyumbat karena katodanya lebih positip daripada anodanya. Capacitor harus membuang (discharge) muatannya melalui beban yang mempunyai resistan tertentu. Oleh karenanya waktu discharge capacitor lebih lama dibanding waktu yang dibutuhkan AC untuk melakukan satu periode (cycle). Akibatnya sebelum capacitor mencapai nol volt diisi kembali oleh pulsa berikutnya.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Bagaimana bentuk tegangan DC setelah difilter dengan capacitor dapat dilihat pada gambar.<br />Gambar A menunjukkan output penyearah setengah gelombang tanpa capacitor. Tampak jelas tegangan rata-ratanya (E ave) hanya sitar 31% dari tegangan puncak. Ketika suatu capacitor ditambahkan maka bentuk tegangan outputnya seperti terlihat pada gambar B. Di sini capacitor mencegah tegangan output mencapai nol volt. Sehingga tegangan output rata-ratanya naik dibanding sebelumnya (no capacitor). Jika nilai capacitornya dibesarkan atau ditambah maka bentuk tegangan outputnya seperti terlihat pada gambar C. Tampak jelas tegangan rata-ratanya (E ave) meningkat dibandingkan sebelumnya (nilai capacitor yang lebih besar diperlukan bila arus listrik yang dinutuhkan beban relativ besar.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Tegangan rata-rata (E ave). Jika kita mengatakan tegangan AC ini 115 V, sesungguhnya yang kita sebutkan adalah tegangan efektif (E rms). Sedangkan tegangan puncaknya (Epeak0 adalah :E peak = E rms x 1,414 E peak = 115 V x 1,414 = 162,6 v.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Sedangkan tegangan rata-ratanya adalah 0 v karena positip dan negatip bergantian (alternate). Yang dibutuhkan rangkaian elektronika adalah tegangan rata-rata atau E ave. Untuk mendapatkan E ave maka salah satu gelombang AC (positip / negatip) harus di clip / dipotong (lihat gambar).</span></div>
<span style="background-color: black; color: white;">E ave = E peak x 0,0318 E ave = 162,6 v x 0,318 = 51,7 v.</span><div align="justify">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1120932307025394947" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"></a><span style="background-color: black; color: white;">Output E ave pencatudaya setengah gelombang sukar difilter karena mengandung ripple 50Hz<br />Pada catudaya type jembatan (bridge rectifier) hubungan antara tegangan puncak E peak dengan tegangan rata-rata E ave sebagai berikut:</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">E peak = E rms x 1,414</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">E peak = 115v x 1,414 = 162,6v.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">E ave = E peak x 0,636</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">E ave = 1,62,6v x 0,636 = 103,4v.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">Dari perbandingan di atas tampak jelas bahwa output tegangan DC catudaya type jembatan lebih besar dari type setengah gelombang. Walaupun ripple frequency catudaya jembatan 120Hz, secara teknis mudah difilter atau disaring dibanding ripple frequency 60Hz dari pencatudaya type setengah gelombang.</span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;"><br /></span></div>
<div align="justify">
<span style="background-color: black; color: white;">sumber : http://komputerfuadi.blogspot.sg/2013/06/cara-kerja-rangkaian-power-supply.html</span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06612280292461296671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6018675014800799511.post-66957169105968959932014-05-12T19:33:00.001-07:002014-05-12T19:33:34.797-07:00JENIS-JENIS DAN CARA KERJA MOUSE<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 30px; font-weight: normal; margin: 0px; position: relative;">
<br /></h3>
<div class="post-header" style="font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 1.6; margin: 0px 0px 1em;">
<div class="post-header-line-1">
</div>
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-8295349107179800785" itemprop="description articleBody" style="font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; position: relative; width: 518px;">
<span style="background-color: black;"><span style="color: white;"><span class="”fullpost”">ketika kita sedang mengoprasikan komputer piranti penunjuk yang umum kita gunakan adalah mouse. namun masih ada piranti penunjuk (ponting device) yang lainya seperti pen based computer sistem, light pen dan digitzer pointing device ini digunakan untuk tujuan khusus light pen misalnya digunakan khusus untuk desain grafis karena mempermudah untuk mendesain gambar. </span><br /><span class="”fullpost”">cara menggunakan mouse sangatlah mudah yaitu hanya dengan menggeser mouse dan mengklik icon yang kita ingginkan. ada tiga tombol yang biasanya terdapat pada mouse yaitu tombol kiri, tombol kanan dan di bagian tengah yaitu antara kedua tombol terdapat tombol gulir. tombol di sebelah kiri mouse biasanya di klik menggunakan jari telunjuk yang umumnya berfungsi untuk memilih sedangkan tombol kanan apabila kita klik<a href="http://agusdarmaputra.blogspot.com/2010/11/jenis-jenis-dan-cara-kerja-mouse.html" name="more" style="text-decoration: none;"></a> akan memunculkan option (pilihan) untuk memilih salah satu option tersebut kita gunakan tombol kiri. tombol gulir berfungsi untuk menggulirkan halaman ke bwah dan keatas dengan dilengkapi tombol gulir pada mouse kita tidak perlu menariki scrol ke bawah dan keatas cukup dengan menggulirkan tombol gulir tersebut. beragam bentuk dan model mouse beredar di pasaran beberapa perusahaan pabrik mouse berlomba-lomba menciptakan mouse yang memberikan kenyamanan bagi penggunya. </span><br /><span class="”fullpost”">mouse terdiri dari 2 jenis yaitu mouse optomekanik dan mouse optik yang memilki fungsi yang sama namun cara kerjaya yang berbeda. dibawah ini saya uraikan jenis mouse dan cara kerjanya.</span><br /><b>1. Mouse Optomekanik </b><span class="”fullpost”"></span><br /></span></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/_9J6WIVgcafc/TMZdh1OlACI/AAAAAAAAAHg/s6uBJUnjWiQ/s1600/200px-Tetikus_bola_copot_vbr.jpg" imageanchor="1" style="background-color: black; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><span style="color: white;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/_9J6WIVgcafc/TMZdh1OlACI/AAAAAAAAAHg/s6uBJUnjWiQ/s1600/200px-Tetikus_bola_copot_vbr.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.498039) 1px 1px 5px; border: none; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.498039) 1px 1px 5px; padding: 8px; position: relative;" /><a name='more'></a></span></a></div>
<span style="background-color: black;"><span style="color: white;"><span class="”fullpost”"><br /></span><br /><span class="”fullpost”"> pada prinsipnya mouse jenis ini bekerja dengan mendeteksi gerakan tangan manusia yang kemudian di ubah menjadi sinyal yang dapat dikenali oleh prosesor.untuk itu diperlukan beberpa macam komponen. berikut ini komponen-komponen mouse optomekanik dengan cara kerjanya:</span><br /><span class="”fullpost”"></span><br /><span class="”fullpost”"> * sebuah bola yang terdapa di bagian bawah mouse akan bergerak ketika kita menggerakan mouse</span><br /><span class="”fullpost”"> * dua buah roller yang akan berputar pada saat bola mouse bergerak roller pertama akan mengukur arah gerakan ke summbu X.dan roller ke dua akan mendeteksi arah gerakan sumbu Y. </span><br /><span class="”fullpost”"> * roller ini terhubung ke sebuah piringan yang berlubang-lubang. piringan akan berputar pada saat roller berputar. ada sepasang piring untuk masing-masing roller. sehingga gerakan melingkar juga akan di deteksi oleh mouse.</span><br /><span class="”fullpost”"> * dengan adanya piringan berlubang tersebut maka cahaya LED akan di tangkap secara terputus-putus oleh sensor inframerah yang ada di dalam mouse. pulsa nyala-putus LED yang dipantau oleh sensor inframerah tersebut yang menandakan kecepatan geser mouse dan jarak penggeseran mouse.</span><br /><span class="”fullpost”"> * terdapat sebuah keping chip prosesor yang dapat mengubah pulsa LED menjadi data biner yang di kenali oleh komputer. mouse jenis ini memerlukan perawatan yang teratur karena debu yang mesuk kedalam dapat menggangu gerak bola mouse.</span><br /><span class="”fullpost”"><br /></span><br /><span class="”fullpost”"><b>2. Mouse Optik</b></span></span></span><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/_9J6WIVgcafc/TMZkVTm7nTI/AAAAAAAAAHk/55nO5uMkROs/s1600/mouse.jpg" imageanchor="1" style="background-color: black; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><span style="color: white;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/_9J6WIVgcafc/TMZkVTm7nTI/AAAAAAAAAHk/55nO5uMkROs/s1600/mouse.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.498039) 1px 1px 5px; border: none; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.498039) 1px 1px 5px; padding: 8px; position: relative;" /></span></a></div>
<span style="background-color: black;"><span style="color: white;"><span class="”fullpost”"><b> </b></span><br /><span class="”fullpost”">mouse optik tidak latgi menggunakan bola sebagai komponen utama mouse. pada mouse optik bola sudah digantikan dengan sebuah LED merah seperti terlihat pada gambar diatas. cahaya LED merah yang terpancar ari mouse akan di pancararkan ke alas mouse yang kemudian cahanya dipantulkan ke dalam mouse dan kemidian di proses di dalam.</span><br /><span class="”fullpost”"> <b> cara kerja mouse optik :</b></span><br /><span class="”fullpost”"><b> </b>cahaya LED akan di pantulkan oleh permukaan meja ke sensor CMOS (coplementari metal-oxide semiconductor). sensor ini akan mengirim gambaran permukaan ke digital signal prosesor(DSP). DSP akan menganalisis gambar tadi dan menentukan<b> </b>jarak pergeseran mouse yang kemudia di kirim ke komputer. berdasarkan data tersebut komputer akan menggeser posisi kursor mouse pada layar.dahulu mouse optik hanya bisa dijalankan menggunakan mouse pad khusus yang memiliki pola garis kotak dari bahan yang dapat mementulkan cahaya lebih kuat.pola garis kotak tersebut akan memutus pantulan cahaya LED. berdasarkan pola nyalah-putus tersebut komputer akan mengetahua arah pergerakan mouse. seiring dengan perkembangan mouse optik sekarang mouse optik bisa di jalankan menggunakan alas apapun.</span><br /><span class="”fullpost”"><br /></span><br /><span class="”fullpost”">dari kedua jenis mouse tersebut mouse optiklah yang digunakan sekarang ini. kenapa mouse optik lebih disukai oleh komsumentnya. karena mouse optik memiliki banyak keunggulan di banding mouse optomekanik. keunggulan mouse optik yaitu :</span><br /><span class="”fullpost”">* pada mouse optik tidak ada bagian yang berputar karena penggunaan cahaya LED. sehingga sehingga tidak ada kegagalan putar pada mouse optik.</span><br /><span class="”fullpost”">* resolusi pelacak cahaya lebih halus sehingga gerakan kursor mouse pada layar juga halus.</span><br /><span class="”fullpost”">* tidak memungkinkan debu masuk ke dalam mouse karena mouse tertutup penuh.</span></span></span></div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-8295349107179800785" itemprop="description articleBody" style="font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; position: relative; width: 518px;">
<span style="background-color: black;"><span style="color: white;"><span class="”fullpost”"><br /></span></span></span></div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-8295349107179800785" itemprop="description articleBody" style="font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 14px; line-height: 1.5; position: relative; width: 518px;">
<span style="background-color: black;"><span style="color: white;"><span class="”fullpost”">sumber : </span></span></span><a href="http://agusdarmaputra.blogspot.com/2010/11/jenis-jenis-dan-cara-kerja-mouse.html">http://agusdarmaputra.blogspot.com/2010/11/jenis-jenis-dan-cara-kerja-mouse.html</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06612280292461296671noreply@blogger.com0